RENCANA STRATEGIS KECAMATAN SELOGIRI

PENDOPO KECAMATAN SELOGIRI
Rencana Strategis (Renstra)
Rencana Strategis Kecamatan Selogiri merupakan rumusan yang dipilih dari program yang telah dijadikan skala prioritas kegiatan, yaitu :
- Mewujudkan pemerintahan yang sinergis.
- Mendorong laju pembangunan yang menyentuh sendi perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat.
- Pembinaan masyarakat demi terciptanya keharmonisan dalam masyarakat.
- Pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan potensi serta kearifan lokal.
- Meningkatkan mutu pendidikan, kwalitas hidup dan kesehatan masyarakat agar tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal
- Melakukan kegiatan yang merupakan kebutuhan dan usulan dari masyarakat, serta mengatasi masalah mendesak yang diperlukan oleh masyarakat.
- Kegiatan yang selalu mempertimbangkan kondisi masyarakat secara menyeluruh, baik dibidang ekonomi, sosial budaya, pelestarian lingkungan hidup dan lain sebagainya.
Tata kelola pemerintahan yang baik menjadi bagian dari skala pioritas yang mendasar dalam mewujudkan pelayanan terpadu di Kecamatan Selogiri. Akselerasi pembangunan yang partisipatif akan meningkatkan peran masyarakat dalam membangun. Untuk itu, optimalisasi pendampingan kegiatan di wilayah kerja kecamatan Selogiri menjadi skala prioritas, terlebih pada kegiatan yang ada di desa dan kelurahan.
Pengembangan di sektor ekonomi menjadi kunci sukses dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan pasar tradisional dalam memasarkan hasil bumi akan mempengaruhi perputaran ekonomi secara dinamis.
Pangan merupakan kebutuhan primer masyarakat dan menjadi bagian penting dari program pembangunan. Upaya menciptakan ketahanan pangan harus memperhatikan potensi dan arah pengembangan di sektor pertanian. Masalah pokok yang sering dihadapi di bidang pertanian diantaranya adalah keterbatasan sarana dan prasarana pengairan, lemahnya sumber daya manusia, kurangnya penerapan teknologi tepat guna hingga minimnya sarana produksi pertanian utamanya pupuk dan bibit tanaman. Guna mengatasi hal tersebut, maka rencana strategis di sektor pertanian telah dirumuskan sebagai berikut :
- Program peningkatan kesejahteraan petani dengan mengupayakan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), dan pembinaan kelompok tani.
- Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian meliputi promosi hasil pertanian, pengelolaan informasi pasar, dan optimalisasi Pengembangan Usaha Agribisnis Pertanian (PUAP).
- Program peningkatan penerapan teknologi pertanian melalui penyuluhan penerapan teknologi pertanian tepat guna, pelatihan penanganan pasca panen, pengembangan hortikultura serta pembuatan pupuk organik.
Pengembangan potensi wisata dan budaya di Kecamatan Selogiri terus diupayakan agar bisa memajukan Kecamatan Selogiri di sektor wisata. Beberapa cara yang diupayakan adalah :
- Pengembangan fisik dan daya tarik obyek wisata.
- Peningkatan sarana dan prasarana wisata.
- Promosi / publikasi obyek wisata.
Keberadaan BUM Desa juga diharapkan mampu mengelola potensi wisata dan produk desa lainya sehingga bisa memberikan kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Desa (PAD).
Pendampingan UMKM di wilayah kerja Kecamatan Selogiri dengan menggandeng dinas terkait dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan. Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat, pemerintah diharapkan mampu memfasilitasi pengembangan industri kerajinan yang berdaya saing tinggi. Geliat masyarakat dalam merintis usaha di sektor perdagangan dan industri kecil diharapkan mampu menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan pekerjaan dengan pola kemitraan, juga ramah lingkungan. Permasalahan yang dihadapi oleh para pengrajin kecil di Kecamatan Kecamatan Selogiri adalah kesempatan untuk menambah modal dan media untuk menampilkan produk usaha yang dihasilkan. Beberapa alternatif program yang disiapkan adalah :
- Peningkatan pertumbuhan industri kecil dan kerajinan.
- Fasilitasi bantuan modal.
- Mengoptimalkan lembaga penanaman modal daerah.
- Diversifikasi produk industri kecil dan kerajinan.
- Penyediaan pusat jual beli hasil kerajinan masyarakat.
- Menyiapkan media promosi hasil produk.
- Pembaharuan sistem pengolahan dan pemanfaatan limbah.
Beberapa cara tersebut diharapkan dapat menyuburkan pertumbuhan UMKM di Kecamatan Selogiri, sehingga bisa mengatasi pengangguran dan kemiskinan agar tercipta kesejahteraan masyarakat.
Edukasi dalam rangka menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian dan keselarasan alam akan mengurangi dampak terjadinya bencana alam. Pembentukan forum serta relawan tanggap bencana diarahkan agar Kecamatan Selogiri menjadi kecamatan yang tangguh bencana.
Kesiapan Sumber Daya manusia (SDM) yang relevan dengan perkembangan jaman mutlak diperlukan di era globalisasi. Namun, norma dan kearifan lokal tetap menjadi bagian penting dalam mencetak generasi yang unggul. Guna mewujudkanya, maka pembangunan di bidang pendidikan menjadi prioritas di Kecamatan Selogiri. Penanganan masalah pendidikan perlu dirumuskan dalam sebuah kebijakan yang terintegrasi dengan mendayagunakan potensi yang ada. Langkah strategis dalam mewujudkannya adalah :
- Peran serta masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan, seperti peran komite sekolah. Diharapkan ada fungsi kontrol dari masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.
- Adanya besiswa bagi yang kurang mampu/miskin.
- Peningkatan mutu pendidikan melalui program penuntasan wajib belajar pendidikan dasar, monitoring ujian nasional, pengembangan pendidikan formal dan non-formal, pengembangan perpustakaan umum dan sekolah dan pengembangan seni dan budaya.
Kecamatan Selogiri memiliki 1 (satu) Puskesmas dan terdapat 4 (empat) rumah sakit swasta. Tempat-tempat tersebut diharapkan dapat mendukung usaha peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat, khusunya di Kecamatan Selogiri. Terkait program peningkatan kesehatan masyarakat, maka langkah praktis yang diambil adalah sebagai berikut:
- Peningkatan SDM kader PPKBD, KKB PK, dan kader kesehatan lainnya.
- Peningkatan sistem manajemen Puskesmas sebagai Pusat Kesehatan Masyarakat.
- Peningkatan fasilitas Puskesmas.
- Peningkatan kualitas SDM di Puskesmas.
- Peningkatan peran PKD sebagai layanan kesehatan di Desa
- Peningkatan ketahanan gizi anak.
- System Kewaspadaan Pangan dan Gizi.
- Pemanfaatan Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyakarat seperti Posyandu.